Penerapam E-Commerce pada Bhinneka
E-Commerce
e-commerce memiliki arti penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang
dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau
jaringan komputer lainnya, dimana perdangan elektronik ini dapat melibatkan
transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen
inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Konsep E-Commerce
Bagi pihak konsumen, menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja
menjadi singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk
mencari barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual
melalui E-Com biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena
jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan
dengan toko konvensional. Online shopping menyediakan banyak kemudahan dan
kelebihan jika dibandingkan dengan cara belanja yang konvensional. Selain bisa
menjadi lebih cepat, di internet telah tersedia hampir semua macam barang yang
biasanya dijual secara lengkap. Selain itu, biasanya informasi tentang barang
jualan tersedia secara lengkap, sehingga walaupun kita tidak membeli secara
online, kita bisa mendapatkan banyak informasi penting yang diperlukan untuk
memilih suatu produk yang akan dibeli
Model E-Commerce
Ada 4 model pokok yang berkembang dalam revolusi internet ini yang juga
dinamakan the New Economy, yaitu :
1.
Business-to-Business (B2B)
Adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada perusahaan lain. Ini
diperkirakan sedang berkembang dengan cepat dari segi volume dan nilai
perdagangan, jauh melebihi model - model yang lain.
2.
Business-to-Cunsumer (B2C) Ini
adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada pasar atau publik.
Contoh misalnya Amazon.com Inc. (www.amazon.com) yang menjual buku, yang
mempunyai koleksi tidak kurang dari 4,5 juta judul buku.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
Ini adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perorangan
juga. Contoh adalah eBay Inc (www.ebay.com), suatu perusahaan yang
menyelenggarakan lelang melalui internet. Melalui perusahaan ini, perorangan
dapat menjual atau membeli dari perorangan lain melalui internet.
4. Consumer-to-Business (C2B) Ini adalah model perorangan yang
menjual barang atau jasa kepada perusahaan. Contoh ialah Priceline
(www.priceline.com), dimana konsumen menawarkan harga tertentu dimana ia
menginginkan membeli berbagai barang dan jasa, termasuk tiket pesawat terbang
dan hotel.
BHINNEKA.COM
Bhinneka.com merupakan situs e-commerce angkatan pelopor online store yang sampai saat ini
terus berkembang dan bertumbuh menjadi situs e-Commerce terbesar
di Indonesia.Disebut angkatan pelopor, yaitu situs yang tayang sebelum
abad 21, sekitar tahun 1996-1999. Sebelum Bhinneka.com tentu sebagian
masyarakat masih ingat Online Store pertama Indonesia yang sudah almarhum sejak
lama yaitu toko buku sanur.co.id, setelahnya Bhinneka.com dan beberapa situs
lain muncul di antara tahun tersebut (sebut saja Pioneer Travel indo.com,
iklanbaris.co.id, Datakencana, Glodokshop, Kaskus).
Bhinneka.com (Indonesia #1 Webstore), dari tagline memang
bervisi untuk menjadi pemain di "kandang sendiri", bagaimana bisa
menjadi pilihan Online Shopping bagi masyarakat Indonesia. Seperti
dituliskan oleh pendiri Bhinneka.com, Hendrik Tio pada profil di web-nya, bahwa
pelayanan antusias dari hati yang membangun kepercayaan dan gempuran-gempuran
persaingan yang dihadapi kemudian hari.
Bhineka.com
ini mempunyai bisiness model yang mencakup baik dari Business to Business
maupun Business to Customer, walaupun banyak dari transaksi yang terjadi
merupakan Business to Customer.
Sejarah
Bhinneka.com
Bhinneka.com
lahir dari situasi genting disaat krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun
1997-1998 yang kemudian berkembang menjadi krisis sosial politik.
PT Bhinneka Mentari Dimensi lahir tahun 1993 dan memilih bidang teknologi informasi sebagai inti bisnisnya. Fokus pertama dimulai dari distribusi produk IT seperti PC Build Up dan PC Compatible, Peripherals, rancang bangun perangkat lunak jasa jaringan (Lan/Wan), solusi video editing hingga pusat servis.
Saat krisis, nyaris lumpuh juga bisnis PT Bhinneka Mentari Dimensi, berbagai ektensifikasi bisnis yang dipikir mampu mendongkrak bisnis dilakukan untuk survive, di saat itulah Nicholas Tio & Hendrik Tio melihat peluang yang barangkali dapat dilakukan, yaitu perkembangan internet yang luar biasa di USA. Maka situs Bhinneka.com yang masih berupa profil perusahaan, disetujui untuk dijadikan model online store.
PT Bhinneka Mentari Dimensi lahir tahun 1993 dan memilih bidang teknologi informasi sebagai inti bisnisnya. Fokus pertama dimulai dari distribusi produk IT seperti PC Build Up dan PC Compatible, Peripherals, rancang bangun perangkat lunak jasa jaringan (Lan/Wan), solusi video editing hingga pusat servis.
Saat krisis, nyaris lumpuh juga bisnis PT Bhinneka Mentari Dimensi, berbagai ektensifikasi bisnis yang dipikir mampu mendongkrak bisnis dilakukan untuk survive, di saat itulah Nicholas Tio & Hendrik Tio melihat peluang yang barangkali dapat dilakukan, yaitu perkembangan internet yang luar biasa di USA. Maka situs Bhinneka.com yang masih berupa profil perusahaan, disetujui untuk dijadikan model online store.
Maka pada 1 Juni 1999, dengan 24 personel sisa
karyawan yang tinggal dari 129 staf, dikumpulkan untuk menggalang semangat dan
kesatuan untuk bangkit, dengan model bisnis dari agensi distribusi menjadi
ritel produk komputer dan berjualan melalui internet. Maka itulah saat pertama
Bhinneka.com diluncurkan dengan program yang masih sangat sederhana, yaitu
HTML. Dan para karyawan yang sama sekali masih buta apa itu internet.
Menghadapi
Berbagai Tantangan
Survival menjadi frasa spiritual yang menghidupi nadi
Bhinneka.com pada masa bertahun-tahun dalam upaya mengembangkan usaha. Berbagai
keraguan terhadap masa depan terus menggayut, bagaimana tidak. Infrastruktur
internet yang mengunakan dial up, selain lambat juga masih merupakan
sebuah kemewahan. Tapi sudah kadung, maka tidak ada pilihan selain mencari
berbagai cara untuk hidup, demikian kisah Hendrik Tio dalam berbagai
kesempatan.
Setelah berulang tahun pertama, bermunculan situs dengan investasi besar baik dari pemain bisnis lokal yang sudah besar maupun dana investasi dari luar negeri, sebut saja lipposhop.com, astaga.com, kopitime.com. Namun belum seumur jagung euphoria shopping online melanda Indonesia, masa gelembung (Bubble Economic of eCommerce) menghadang, berjatuhan para raksasa bisnis. Melihat situasi ini, maka tampak purely online belum mampu hidup. Maka Bhinneka.com memutuskan untuk membangun brick & mortar, dibukalah toko berkonsep agar citra merek terjaga.
Pasar yang belum percaya pada belanja online ini juga belum di dukung dengan online payment system dari banking, ada yang menawarkan dengan kartu kredit namun dengan biaya yang mahal sekitar 9% (tidak memungkinkan untuk ritel komputer & elektronik), situasi ketidak-percayaan ini diperparah dengan tingginya tingkat fraud yang dilakukan dari Indonesia, di mana sempat diblok kartu kredit dari Indonesia.
Pasar yang masih kecil, ketidakpercayaan masyarakat pada model bisnis internet, banking yang belum siap, infrastruktur pendukung bisnis online shopping seperti jasa pengiriman, jaringan internet dan unit komputer yang masih mahal. Itulah sederet tantangan yang perlu dihadapi.
Setelah berulang tahun pertama, bermunculan situs dengan investasi besar baik dari pemain bisnis lokal yang sudah besar maupun dana investasi dari luar negeri, sebut saja lipposhop.com, astaga.com, kopitime.com. Namun belum seumur jagung euphoria shopping online melanda Indonesia, masa gelembung (Bubble Economic of eCommerce) menghadang, berjatuhan para raksasa bisnis. Melihat situasi ini, maka tampak purely online belum mampu hidup. Maka Bhinneka.com memutuskan untuk membangun brick & mortar, dibukalah toko berkonsep agar citra merek terjaga.
Pasar yang belum percaya pada belanja online ini juga belum di dukung dengan online payment system dari banking, ada yang menawarkan dengan kartu kredit namun dengan biaya yang mahal sekitar 9% (tidak memungkinkan untuk ritel komputer & elektronik), situasi ketidak-percayaan ini diperparah dengan tingginya tingkat fraud yang dilakukan dari Indonesia, di mana sempat diblok kartu kredit dari Indonesia.
Pasar yang masih kecil, ketidakpercayaan masyarakat pada model bisnis internet, banking yang belum siap, infrastruktur pendukung bisnis online shopping seperti jasa pengiriman, jaringan internet dan unit komputer yang masih mahal. Itulah sederet tantangan yang perlu dihadapi.
Partner Network Bhinneka.com meliputi :
1.
Microsoft : Certified, Gold, Partner
2.
Microsoft : Lisensing, solutions
3.
Microsoft : Network, Infratukture
4.
Microsoft : Small, Bisiness, Specialist
5.
IBM : Business,
Partner
6.
HP :
Premier, Business, and System Bilder
7.
Adobe : Authorized Reseller.
Peran Bhinneka Mengembangkan Ecommerce Di Indonesia :
Alasan
utama mengapa Bhinneka layak untuk kita jadikan contoh dan mempelajari
pengalaman di balik pengembangannya, adalah karena Bhinneka merupakan salah
satu ecommerce paling tua di Indonesia. Mulai dikembangkan pada tahun 1998,
Bhinneka kala itu merupakan satu dari sedikit toko retail yang berani masuk
ranah online.
Tantangan utamanya kala itu adalah bagaimana meyakinkan konsumen untuk berbelanja secara online. Karena dengan minimnya jaminan serta kepercayaan waktu itu, tentu akan lebih sulit bagi para konsumen untuk berani melepaskan uangnya terlebih dahulu sebelum mendapatkan barang yang mereka beli.
Tantangan utamanya kala itu adalah bagaimana meyakinkan konsumen untuk berbelanja secara online. Karena dengan minimnya jaminan serta kepercayaan waktu itu, tentu akan lebih sulit bagi para konsumen untuk berani melepaskan uangnya terlebih dahulu sebelum mendapatkan barang yang mereka beli.
Namun berkat
konsistensi dan pengembangan fitur yang ditawarkan, perlahan kepercayaan
konsumen mulai timbul hingga akhirnya trend ecommerce di Indonesia bisa
berkembang pesat saat ini. Lalu apakah rahasia di balik kesuksesan
Bhinneka mengembangkan layanannya? Berikut lima hal yang bisa kita pelajari.
1. Faktor
Infrastruktur
Poin
pertama yang bisa dipelajari dari perjalanan kesuksesan Bhinneka adalah dalam
hal membangun infrastruktur ecommerce. Terkait hari ini Leo Antonius selaku
Director of Business Bhinneka.com menyatakan bahwa seringkali pengusaha pemula
lebih terfokus pada bagaimana mengembangkan situs yang “mewah”. Menggunakan
teknologi coding yang sulit atau berbagai macam fitur canggih dalam situs,
nyatanya tidak serta merta menjamin kesuksesan bisnis ecommerce yang kita
jalankan.
Seperti apa yang
telah dialami oleh Bhinneka, pada awal pengembangannya tim lebih terfokus
bagaimana memberikan solusi pembelian secara online yang efektif dan efisien.
Meski tidak mengesampingkan beragam fitur yang ada dalam situs, Namun kita
tidak perlu terlalu terfokus pada pernak-pernik tersebut. Karena dengan layanan
hosting serta sistem yang sederhana saja, sebenarnya kita sudah bisa
menjalankan bisnis e-commerce yang potensial.
2. Faktor
Pelayanan
Faktor
krusial yang kedua adalah tentang pelayanan. Selama berdiri Bhinneka selalu
memprioritaskan pelayanan pada nomor wahid. Langkah yang ditempuh yakni dengan
memberikan berbagai keuntungan kepada konsumen agar konsumen bisa yakin dan
percaya terhadap kita.
Salah satu strategi
yang dijalankan oleh Bhinneka adalah dengan menawarkan keuntungan bebas biaya
kirim atau free shipping. Layanan seperti ini pada dasarnya nampak sederhana.
Namun bagi para pelanggan utamanya berada di daerah cukup jauh tentu akan
merasa diuntungkan dengan fitur semacam ini.
Selain itu yang tidak
kalah pentingnya adalah untuk selalu memberikan tanggung jawab penuh jika
terjadi kekurangan atau kesalahan dalam layanan yang diberikan. Kesalahan
pengiriman barang, cacat produk atau masalah lain bisa saja terjadi dalam
proses transaksi. Jika terjadi masalah, Bhinneka selalu berusaha untuk
memberikan solusi terbaik dan menguntungkan bagi konsumen.
3. Faktor
Inovasi
Pada
saat awal berdiri, Bhinneka tengah menjajaki sebuah ranah bisnis yang tergolong
baru. Di sini inovasi sangat dibutuhkan. Dan untuk mewujudkan hal tersebut
beberapa langkah yang ditempuh yakni seperti dalam hal pengemasan barang serta
proses transaksi pembayaran.
Beruntung saat ini
fasilitas serta teknologi telah berkembang begitu pesat dan memudahkan kita
ketika ingin mengembangkan sebuah bisnis ecommerce.
Bagi Bhineka sendiri,
langkah inovasi yang ditangkap adalah dengan memaksimalkan fitur perangkat
mobile. Dengan mengembangkan aplikasi di berbagai platform mulai dari Android,
BlackBerry, iOs, Windows Phone serta Symbian, tentu akan memberikan pilihan
yang lebih luas bagi konsumen yang ingin mengakses dengan berbagai perangkat.
4. Faktor
Diferensiasi
Faktor
yang satu ini merupakan hal yang cukup unik untuk diterapkan dalam bisnis
e-commerce. Dan yang dilakukan oleh Bhinneka adalah dengan menghadirkan beragam
layanan berbeda seperti layanan tukar tambah, bursa barang bekas serta
informasi yang terkait dengan solusi perangkat elektronik.
Diferensiasi semacam
ini diperlukan agar konsumen bisa meyakinkan diri, mengapa mereka harus memilih
layanan kita. Selain itu faktor diferensiasi juga bisa menjadi senjata untuk
bertahan dalam persaingan bisnis e-commerce yang semakin sengit.
5. Faktor
Pengukuran
Dan
yang terakhir adalah dalam hal pengukuran bisnis. Leo menyatakan bahwa salah
satu keuntungan dalam menjalankan bisnis online adalah kemudahan dalam mengukur
segala hal yang terkait dengan kinerja bisnis. Saat ini sudah banyak layanan
atau aplikasi yang mempermudah kita melakukan pencatatan bahkan hingga setiap
detil transaksi.
Yang wajib
diperhatikan adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan dan mengutip keuntungan
dari data tersebut. Karena dari data tersebutlah kita bisa merancang strategi
bisnis ataupun mengenali kelemahan serta kelebihan bisnis ecommerce kita.
Sistem Penjualan Bhinneka.com
Bhinneka.com meluncurkan aplikasi mobile terbarunya yang
hadir di platform Android, Commerce Apps Bhinneka.com.
"Saat ini
sebanyak 150.000.000 masyarakat di Indonesia yang memiliki ponsel. Diperkirakan
sekitar 80% dari ponsel yang dijual di Indonesia memiliki fasilitas untuk
mengakses internet. Melihat semakin banyak masyarakat yang menggunakan
smartphone merupakan investasi bisnis yang baik untuk Bhinneka.com menarik
pasar dengan meluncurkan aplikasi berbelanja lewat ponsel ini," ungkap
Hendrik Tio, Founder & CEO Bhinneka.com.
Commerce Apps
Bhinneka.com merupakan akses layanan belanja dalam bentuk aplikasi mobile yang
memuat informasi produk terbaru dan pilihan produk unggulan lainnya di toko
yang berdiri sejak tahun 1999 silam ini.
Aplikasi yang dapat
diakses dari telepon pintar berbasis Android ini memberikan kemudahan bagi
pengguna smartphone untuk mendapatkan barang impian mereka langsung dari
genggaman tangan. sistem pembayaran di aplikasi ini sudah terjamin aman.
Karena, sistem pembayaran yang dilakukan via aplikasi mobile dan online store
Bhinneka.com tidaklah berbeda jauh.
"Sistem
pembayaran di aplikasi mobile Bhinneka.com tidak berbeda jauh dengan online
store yang kami punya. Pelanggan dapat melakukan pembayaran via transfer ATM,
klik BCA atau Mandiri, dan kartu kredit BCA. Setelah melakukan pembayaran,
pelanggan harus mengkonfirmasi kembali pembayaran mereka ke pihak Bhinneka.com.
Kelebihan dan
Kekurangan Bhinneka.com
- Kelebihan Website Bhinneka.com:
2 2. User dapat mengunduh file katalog dan harga dalam
format pdf.
3 3. Memiliki script pengubah kurs mata uang sesuai yang
diinginkan customer.
4 4. Tawar online
5 5. Photography page (all about camera)
6 6. Mobile version (khusus untuk diakses melalui mobile
phone)
7 7. DropDown menu (memudahkan navigasi dalam mengakses
web/blog)
8 8. Rancang sendiri (build your own PC)
9 9. JNE (jasa pengiriman)
1 10.E-Care (garansi produk (untuk notebook) 24 bulan)
1 11. Payment confirmation e-mail & SMS (notifikasi,
apabila uang telah diterima pihak bhinneka.com)
1 12.Service tracking (ketahui sendiri kondisi barang anda
yang sedang diservice teknisi bhinneka.com)
1 13. Help/FAQ
B.
Kekurangan Website
Bhinneka.com
1. Salah satu fitur yang kurang dari bhinneka.com dari
situs toko online lainnya yaitu, fitur simulasi yang membuat calon pembeli menjadi
lebih mudah mengetahui harga komputer rakitan yang ingin dibeli.
2. bila kita perhatikan deskripsi produk di bhinneka.com
masih menggunakan dual bahasa, padahal akan lebih baik bila bhinneka.com
tersedia dalam dua versi bahasa, dan banyak lho situs yang dual mode bahasanya
tapi tidak nyampur jadi satu. Bahasa yang dicampur ini akan membuat pengunjung
kurang nyaman, dan membuat beberapa dari mereka kurang mengerti (asumsi tidak
semua pengunjung dapat berbahasa Inggris dengan baik) apabila spesifikasi
produk hanya tersedia dalam Bahasa Inggris.
3. URL yang digunakan oleh bhinneka.com belum “ramah”
kepada mesin pencari seperti google, yahoo, dll. karena URL yang digunakan
tidak berdasarkan jenis produk atau kategori produk, sehingga bila kita mencari
di google dengan menggunakan nama-nama produk praktis URL dari bhinneka.com tidak
akan terindex. JAdi bila pembaca pada suatu saat nanti ingin membuat situs toko
online, maka gunakanlah URL yang ‘ramah’ mesin pencari supaya calon pembeli
lebih cepat menemukan situs Anda.
Komentar
Posting Komentar